Epidemiolog Sarankan Karantina untuk Cegah Masuknya Penyakit Baru ke Indonesia

Kesehatan

Deteksi dini dan melakukan skrining rutin di wilayah perbatasan antar negara merupakan langkah pencegahan masuknya penyakit, terutama pada negara yang berisiko. Bukan hanya masalah Monkeypox, tapi juga hepatitis akut dan sebagainya. Kedatangan penumpang pesawat dari negara yang memiliki potensi membawa penyakit mewabah harus dilakukan pemeriksaan secara ketat. Hal ini diungkapkan oleh pakar epidemiologi Griffith University Dicky Budiman. Kemudian juga perlu koordinasi dan respon yang tepat jika ada yang tertular.

Setidaknya perlu dilakukan karantina satu minggu. Karantina tidak mesti di tempat khusus. Bahkan bisa di rumah masing masing. Dengan syarat ada pemantauan tenaga kesehatan setempat. Setelahnya dilihat dalam tujuh hari pasca kontak. Kalau umumnya bergejala ringan, status gizi baik, tempat isolasi dengan sirkulasi ventilasi baik, tentu bisa meminimalisir dampak infeksi. "Termasuk saya mengingatkan sekali lagi, penggunaan, pemamfaatan Peduli Lindungi saya kira sudah harus ditingkatkan lagi. Bukan hanya Covid 19 tapi untuk penyakit wabah lainnya," tegas Dicky.

Menurut Dicky lagi, upaya ini juga yang dilakukan banyak negara. Bahkan Malaysia sudah meningkatkan penyakit tangan dan mulut. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *